Menteri PUPR Tinjau Pengerjaan Infrastruktur KTT G20 di Bali

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat meninjau pengerjaan peningkatan infrastruktur menjelang KTT G20 di Bali, Sabtu, 10 September 2022. (Foto: Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR)

JURNAL LENTERA, BALI – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau secara langsung pengerjaan peningkatan infrastruktur di lokasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Provinsi Bali, Sabtu, 10 September 2022.

Menurut Menteri Basuki, sebagai tuan rumah KTT G20, beberapa infrastruktur di Provinsi Bali sedang dilakukan peningkatan. Sebagiannya lagi telah selesai dikerjakan. Pengerjaan seluruh infrastruktur juga tetap memperhatikan aspek lingkungan.

“Bali sebagai tuan rumah penyelenggaraan KTT G20 akan menjadi lebih cantik dan ramah lingkungan melalui kegiatan pembenahan infrastruktur kawasan yang didukung dengan penghijauan yang masif,” ujar Menteri Basuki.

Saat meninjau langsung penataan kawasan Mangrove Tahura Ngurah Rai, Menteri Basuki mengatakan, kawasan tersebut akan digunakan sebagai showcase mangrove bagi para pimpinan dan delegasi negara yang hadir.

“Pengerjaan penataan kawasan Mangrove Tahura Ngurah Rai akan segera rampung dengan progres fisik saat ini mencapai 80 persen,” katanya.

“Semuanya sudah siap, tinggal melapor ke bapak Presiden untuk peninjauan terakhir. Bali sudah siap melaksanakan event KTT G20, Bali is ready to host,” kata Menteri Basuki menambahkan.

BACA JUGA: Karyasiswa Kementerian PUPR Tempuh Pendidikan Lanjutan

Kepala Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi Bali Sunarjito mengatakan, penataan kawasan ini mangrove ini ditargetkan rampung pada akhir September 2022.
Dengan begitu pada November 2022, kawasan tersebut sudah dapat digunakan sebagai showcase mangrove.

Penataan kawasan Mangrove Tahura Ngurah Rai, kata dia, meliputi pembangunan gerbang masuk, monumen G20, area plaza, beji, wantilan, jalur tracking mangrove, area persemaian, area penerima, menara pandang, viewing deck ke arah Teluk Benoa, dan area parkir di sekitar Waduk Muara.

Selain itu, juga dilakukan pembangunan Embung Sanur yang memiliki fungsi sebagai daerah konservasi air dan pengendali banjir. Pembangunan dilaksanakan di atas lahan Taman Hutan Raya dengan Embung sebesar 0,96 hektar.

BACA JUGA: Pembangunan Irigasi Kementerian PUPR Tersebar di 8.945 Titik

“Dengan kapasitas tampung sebesar 34.500 meter kubik. Keberadaan embung ini dapat mereduksi banjir sekitar 9 persen,” jelasnya.

Pembangunan embung dilaksanakan PT Brantas Abipraya sesuai fungsinya. Embung Sanur juga tetap mempertahankan kearifan lokal melalui keberadaan patung Dewi Danu yang bagi masyarakat Bali maknanya berkaitan dengan kemakmuran.

Selain itu, dilakukan pula pekerjaan Rehabilitasi Waduk Muara Estuary Dam, preservasi jalan dan jembatan Sp. Pesanggaran – Nusa Dua, Jimbaran – Uluwatu dan penataan lanskap bundaran, Pedestrian dan Median Ruas Jalan Bandara Ngurah Rai – Venue, Peningkatan Jalan Sp. Siligita – Kempinski dan Showcase Mangrove, penataan kawasan Garuda Wisnu Kencana, revitalisasi bangunan VVIP Bandara Ngurah Rai, serta Penataan Jalan Tol Bali-Mandara.

“Secara umum, peningkatan infrastruktur pendukung KTT G20 di Bali sudah siap. Tinggal pekerjaan menuju Kempinski, memasukkan kabel ke ducting,” tandasnya.

Sumber : Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR

Respon (3)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *