Ragam  

Anak Usia Remaja Dipaksa Menikah Masih Ditemukan, Ketua TP-PKK Parigi Moutong: Harus Diperangi

Ketua TP-PKK Parigi Moutong, Dra. Hj. Noor Wachida Prihartini S. Tombolotutu. (Foto: doc Pemda Parigi Moutong)

JURNAL LENTERA – Ketua TP-PKK Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Dra. Hj. Noor Wachida Prihartini S. Tombolotutu, menyebutkan masih ditemukannya kasus orang tua yang memaksa anaknya, yang berusia dibawa umur atau remaja untuk menikah.

“Pentingnya pola asuh anak dan remaja. Utamanya anak masih dibawah umur, tidak cepat-cepat untuk dinikahkan,” ujar Noor Wachida, dalam dialog yang disiarkan secara langsung oleh RRI Tolitoli dari Bukit Asam Tinombo, belum lama ini.

Menurutnya, kasus tersebut harus diperangi bersama, agar anak diusia remaja yang dipaksa menikah orang tuanya tidak lagi terjadi.

Namun, upaya tersebut membutuhkan kerjasama dari para tokoh, masyarakat, dan Pemerintah Desa (Pemdes) untuk memberikan edukasi kepada para orang tua.

Dalam kesempatan itu, dirinya mengaku sangat mengapresiasi upaya P2TP2A setempat yang membuat komitmen bersama Kantor Urusan Agama (KUA) se-Kabupaten Parigi Moutong sebagai uapaya menekan terjadinya kasus tersebut.

“Jika ada anak yang mau menikah dibawah umur 19 tahun, maka harus dihalangi atau tidak dibolehkan menikah. Tujuannya jangan sampai berisiko pada anak itu sendiri,” ungkap Noor Wachida, yang juga selaku Ketua P2TP2A Parigi Moutong.

Menurutnya, langkah yang dilakukan untuk mengatasi kasus tersebut dengan cara membantu Pemda setempat dalam menurunkan angka stunting.

Sebab, anak di usia remaja masih mengalami proses tumbuh kembang. Ketika harus menjalani proses kehamilan dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap calon bayinya.

Sedangkan TP-PKK Parigi Moutong sendiri telah terbagi Pokja berdasarkan bidang kerja masing-masing.

Khusus melakukan penyuluhan, kata dia, dilaksanakan Pokja I yang berkaitan erat dengan kegiatan penyuluhan tentang pola asuh anak dan remaja.

Sedangkan Pokja II, melakukan penyuluhan Bina Warga Balita atau BKB yang memberikan tuntunan kepada ibu, agar menjadi orang tua hebat.

“Untuk penyuluhan pola asuh anak dan remaja, tentunya melibatkan para orang tua. PKK bukan hanya datang penyuluhan, tetapi semuanya kita siapkan, bahkan kita sudah menjadi panitianya,” pungkasnya.

Laporan : Novita Ramadhan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *