JURNAL LENTERA – Pemadaman listrik yang terjadi di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, semakin memprihatinkan.
“Masalah listrik ini memang tugas PLN, tapi kita jangan terfokus pada tugas dan wewenang, karena ini menyangkut kebutuhan masyarakat. Sebaiknya Pemerintah Daerah (Pemda) dan PLN duduk bersama membicarakan masalah ini,” ujar Komisi II DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, seperti yang dikutip dari KabarSelebes.id pada Senin 8 Maret 2021.
Dia memgatakan, dari hasil reses yang dilakukannya dibeberapa kecamatan diantaranya, Bungku Pesisir, dan Bungku Selatan, masyarakat lebih banyak mengkeluhkan persoalan pemadaman listrik.
“Solusi dari masalah pemadaman listrik ini sudah ada jalannya, karena sudah pernah dirintis antara Pemda, PLN dan PT IMIP. Sebaiknya dilanjutkan saja,” kata Anwar Hafid yang merupakan mantan Bupati Morowali.
Lanjut Anwar Hafid, mengatakan kerjasama yang pernah dirintis tersebut, yaitu meminta ketambahan 10 Megawatt yang dipastikan dapat mengatasi persoalan listrik sambil menunggu pemasangan jaringan dari Sulewana, Poso ke Morowali.
Ia juga memastikan, PT IMIP tidak akan mengalami kekurangan jika menambah 5 Megawatt untuk satu tahun kedepan.
Pasalnya, listrik bukan hanya menjadi kebutuhan untuk menerangi rumah dan jalanan saja. Tetapi telah menjadi kebutuhan perputaran prekonomian.
“Ekonomi pasti akan terhambat jika listrik tidak stabil. Apalagi peralatan rumah tangga menjadi beban masyarakat. Saya berharap, sebaiknya Pemda, PLN, dan PT IMIP duduk bersama,” harapnya.
Dikatakannya, PT IMIP sebenarnya tidak memiliki kaitan dengan persoalan listrik di Morowali.
Hanya saja, PT IMIP memiliki kewajiban moral untuk kemajuan rakyat di Morowali.
Apalagi, PT IMIP juga sudah pernah memberikan daya listrik ke PLN.
“Saya adalah masyarakat di Morowali. Saya kembali mengetuk pintu hati, agar kiranya Pemda bersedia lagi bekerjasama dengan PLN. Insya Allah, PT IMIP akan memberikan tambahan daya listrik untuk membantu masyarakat,” tandasnya.
Sumber : KabarSelebes.id