JURNAL LENTERA – Sebagai upaya mendukung aktifitas petani sawah yang membutuhkan pasokan air memasuki masa tanam padi, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, melakukan pembersihan tumpukan material kayu di bendungan yang terletak di Kecamatan Parigi Barat.
“Banyak kayu yang hanyut dan menumpuk ke bendungan itu. Jadi kami lakukan pembersihan. Kegiatan ini sudah yang kedua kalinya setelah terakhir kemarin pada akhir tahun kami laksanakan,” ungkap Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPRP Parigi Moutong, Moh. Alfianto Hamzah, pada Jum’at, 11 Juni 2021.
Dia mengatakan, saat ini petani sawah akan melakukan aktifitas penanaman padi dan membutuhkan pasokan air yang bersumber dari bendungan tersebut.
Pembersihan yang dilakukan itu, kata dia, agar bendungan tersebut bisa kembali beroperasi dengan baik melalui kegiatan swakelola Dinas PUPRP Parigi Moutong, yang alokasi anggarannya akan diupayakan pada APBD perubahan tanun 2021.
“Pembersihan bendungan itu berdasarkan laporan warga di Kecamatan Parigi Barat. Semoga di APBD Perubahan nanti bisa direalisasikan anggarannya,” ujarnya.
Menurutnya, bukan hanya rehabilitasi dan pemeliharaan yang dibutuhkan pengoperasian bendungan tersebut.
Sebab pasangan batu pada mercu bendungan banyak yang mengalami kerusakan.
Hanya saja, tidak dapat dilaksanakan, karena keterbatasan anggaran.
Namun, pihaknya telah melakukan pendataan untuk ditindaklanjuti, baik secara swakelola atau dipihak ketigakan.
“Anggarannya kan belum ada, jadi kami data dulu untuk ditindaklanjuti. Jadi kami kemarin turun, buka hanya pembersihan tetapi melakukan monitoring kondisi bendungan,” kata dia.
Lebih jauh dia mengatakan, beberapa bendungan seperti di Desa Kayuboko, Lemusa, dan Sausu juga membutuhkan rehabilitasi maupun pemeliharaan seperti bendungan di Kecamatan Parigi Barat tersebut.
Keterbatasan alat berat, kata dia, menjadi kendala pihaknya. Sehingga tidak dapat menindaklanjuti permohonan masyarakat dengan cepat.
“Kalau membutuhkan alat berat, kami tetap tindaklanjuti. Hanya saja prosesnya agak lama, karena kemarin saja ketika lakukan pembersihan alat beratnya rusak lagi,” akunya.
Dia menambahkan, setiap musim penghujan tiba, kondisi beberapa bendungan di Parigi Moutong akan mengalami hal demikian.
Namun, jika material di bendungan tersebut dapat dibersihkan dengan peralatan manual, Dinas PUPRP Parigi Moutong tidak akan menurunkan alat berat.
Sebab, petugas operasional dan masyarakat telah mengatasi persoalan tersebut dengan cara gotong-royong.
Misalnya, di bendungan Desa Olaya, Kecamatan Parigi, yang terdapat sedimen pada bendungan hingga mengakibatkan endapan.
“Persoalan itu telah ditangani oleh petugas operasional bendungan di Desa Olaya dan masyarakat setempat dengan cara manual,” pungkasnya.
Laporan : Roy Lasakka