JURNAL LENTERA, JAKARTA – Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti melakukan pertemuan dengan Country Director and Resident Representative Regional Hub Indonesia Islamic Development Bank (IsDB), Amer Bukvic, di Kantor Kementerian PU, Rabu, 5 Februari 2025. Pertemuan ini membahas potensi kerja sama dalam sektor prioritas Kabinet Merah Putih.
Dalam pertemuan tersebut, Diana mengapresiasi kemitraan yang telah terjalin antara Pemerintah Indonesia dan IsDB.
“Saya berterima kasih atas kerja sama yang telah terjalin lama antara Kementerian PU dan IsDB. Saya berharap, pertemuan ini semakin memperkuat serta memperluas kolaborasi antara Indonesia dan IsDB,” ujarnya.
BACA JUGA: Menteri ESDM soal Instruksi Reformasi Subsidi LPG Presiden Prabowo
Ia menjelaskan, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, Kementerian PU saat ini fokus pada tiga sektor utama, yaitu irigasi, perbaikan jalan daerah, penyediaan air bersih dan sanitasi.
“Kami berharap IsDB dapat mendukung kami dalam pengembangan tiga sektor prioritas tersebut, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
BACA JUGA: Mendes PDT Gandeng Mabes Polri dan Kejaksaan Awasi Dana Desa Mencapai Triliunan
Salah satu tantangan utama yang dihadapi saat ini, kata dia, adalah kesenjangan 6 juta sambuangan rumah (SR) untuk air bersih di seluruh Indonesia. Wamen Diana berharap IsDB dapat mendukung pemenuhan kebutuhan tersebut agar akses air bersih semakin luas.
“Selain itu, terdapat peluang kerja sama dalam pembangunan house inlet untuk sistem pengelolaan air limbah perkotaan,” ungkapnya.
Menanggapi hal ini, Amer Bukvic, menyampaikan ketertarikan IsDB untuk mendukung berbagai proyek infrastruktur yang menjadi fokus Kementerian PUPR.
“Kami sangat antusias untuk berpartisipasi dalam proyek-proyek ini, dan ingin meningkatkan kehadiran kami dalam mendukung pengembangan strategis. Indonesia merupakan pemegang saham terbesar ketiga di IsDB, dan kami ingin terus berkontribusi,” katanya.
Saat ini, IsDB tengah membiayai Proyek Trans South-South Java Road Tahap II yang bertujuan meningkatkan konektivitas ekonomi di koridor selatan Jawa. Proyek ini mencakup pembangunan jalan dan jembatan sepanjang 67,8 kilometer di Yogyakarta dan Jawa Timur, dengan total pinjaman sebesar USD 150 juta. Hingga kini, pencairan dana telah mencapai USD 46,42 juta atau sekitar 30,95 persen.
Sebelumnya, pada akhir 2024, IsDB telah menyelesaikan Proyek Trans South- South Java Road Tahap I, yang dimulai sejak 2019. Proyek ini memiliki total pendanaan sebesar USD 235 juta (Isthisna) dan USD 15 juta (Ijarah), yang dimanfaatkan untuk memperkuat infrastruktur jalan di wilayah selatan Pulau Jawa.
“Dengan berbagai kerja sama yang sedang berjalan dan rencana pengembangan ke depan, kolaborasi antara Kementerian PU dan IsDB diharapkan dapat mempercepat pembangunan infrastruktur di Indonesia, khususnya dalam meningkatkan akses air bersih, sanitasi, serta konektivitas jalan daerah,” ujarnya.
Laporan : Miswar
Respon (1)