JURNAL LENTERA, PARIGI MOUTONG – Anggota Komisi VIII DPR RI, Matindas J. Rumambi, bersama Direktur Kedaruratan dan Logistik BNPB, Bambang Imanudin, meninjau lokasi banjir di Kecamatan Palasa, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Senin, 24 Maret 2025.
Kunjungan anggota Komisi VIII DPR RI dan BNPB ini, bertujuan memberikan pendampingan proses penanganan darurat. Sekaligus menyerahkan bantuan logistik kepada warga terdampak banjir.
Bantuan yang diserahkan meliputi 200 paket sembako, 200 pouch makanan siap saji, dan dua unit tenda pengungsi sebagai bentuk dukungan pemulihan awal di lokasi terdampak banjir.
BACA JUGA: Basarnas Palu Siapkan 93 Personel di Siaga SAR Khusus Lebaran
Pj Bupati Parigi Moutong, Richard Arnaldo, menyampaikan apresiasi atas perhatian dan bantuan yang diberikan.
Ia menegaskan, Pemerintah Daerah (Pemda) Parigi Moutong berkomitmen memberikan respons cepat serta bantuan maksimal kepada masyarakat.
BACA JUGA: OPD Lingkup Pemda Parigi Moutong Harus Pahami Indikator MCP KPK dalam Pencegahan Korupsi
“Kami sangat berterima kasih atas dukungan dari Komisi VIII DPR RI dan BNPB. Bantuan ini sangat berarti bagi warga yang terdampak. Kami akan terus berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait untuk memastikan penanganan yang cepat dan efektif,” ujar Richard, usai mendampingi Komisi VIII DPR RI dan Direktur Kedaruratan dan Logistik BNPB.
Dalam kesempatan tersebut, Richard lantas mengusulkan kepada BNPB agar mempertimbangkan pembangunan hunian tetap (Huntap) bagi warga yang kehilangan rumah akibat banjir. Sebab banyak rumah warga rusak parah bahkan hilang akibat diterjang banjir.
Ia mengatakan, Pemda Parigi Moutong juga telah berkoordinasi dengan PLN untuk melakukan perbaikan jaringan listrik yang terdampak. Selain itu, dilakukan pula upaya perbaikan infrastruktur lainnya yang dilakukan secara bertahap.
Ia menambahkan, pada 2024, Desa Bambasiang salah satu wilayah terdampak banjir telah menjadi lokasi pelaksanaan Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD). Program tersebut fokus pada pembenahan aliran sungai sebagai bentuk antisipasi bencana. Menurutnya, adanya program TMMD tersebut, dampak banjir dapat diminimalisir.
“Tanpa TMMD, dampaknya bisa jauh lebih besar dan korban mungkin akan lebih banyak,” katanya.
Laporan : Mifta’in