Ragam  

PMI Parigi Moutong Resmi Tempati Markas Baru

Wabup H. Badrun Nggai, SE., menerima kunci markas baru PMI Parigi Moutong, secara simbolis yang diserahkan oleh IFRC, Reftalina Rahman, Senin, 26 Juli 2021. (Foto: Novita Ramadhan/FokusSulawesi.com)

JURNAL LENTERA – Palang Merah Indonesia atau PMI Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, secara resmi menempati markas baru, yang terletak di Jalan Pakabata Kompleks Jalur Dua di Desa Bambalemo, Kecamatan Parigi, setelah diresmikan secara langsung oleh Wakil Bupati (Wabup) H. Badrun Nggai, SE., pada Senin, 26 Juli 2021.

“Selamat kepada PMI Parigi Moutong, karena telah memiliki gedung baru. Semoga bisa menjadi pemicu semangat dalam memberikan pelayanan,” ujar Wabup Badrun, dalam sambutannya sesaat sebelum meresmikan secara langsung markas PMI Parigi Moutong.

Dia mengatakan, markas baru PMI Parigi Moutong ini dibangun diatas lahan hibah dari Pemerintah Daerah (Pemda) setempat seluas 7.600 m2.
Sedangkan luas gedung markas baru PMI Parigi Moutong mencapai 600 m2.

Pembangunan markas PMI ini, kata dia, merupakan program pemulihan dukungan PMI pusat dan International Federation Of The Red Cross And Red Crescent Societies (IFRC) pasca bencana alam gempa bumi 28 September 2018 lalu.

“Program pemulihan telah berjalan sejak tahun 2019 sampai dengan saat ini,” katanya.

Menurutnya, PMI adalah salah satu organisasi sosial yang bergerak di bidang kemanusiaan.
PMI telah hadir ditengah-tengah masyarakat, bahkan menjadi garda terdepan dalam penanganan bencana, baik bencana alam maupun non alam seperti pandemic Covid-19 yang melanda di seluruh penjuru dunia.

“Semoga pandemi Covid-19 segera berakhir. Namun kita harus terus waspada. Apalagi, berdasarkan data, Parigi Moutong sudah berada di zona orange yang sudah mendekat dengan merah,” ujarnya.

Ketua PMI Parigi Moutong, Noor Wachida Prihartini Tombolotutu, mengatakan peran PMI sebagai mitra pemerintah dengan tetap menjaga kemandirian dan kenetralan dalam penyelenggaraan kepalang merahan kepada masyarakat penting dipertahankan. Meskipun tidak dapat dipungkiri, PMI belum optimal dalam mencapai tujuan.

“Sehingga kami memohon kepada stakeholder, PMI pusat dan IFRC untuk dapat membantu PMI Parigi Moutong kedepannya, agar lebih baik lagi,” harapnya.

Dia menambahkan, pencapaian kinerja PMI Parigi Moutong saat ini tidak lepas dari bimbingan dan bantuan dari PMI pusat serta IFRC sejak masa tanggap darurat bencana pada 28 September 2018, hingga dimasa pandemi Covid-19 saat ini.

“Bahkan PMI Parigi Moutong masih terus aktif untuk tetap diberikan pembimbingan dan motivasi, agar berkembang menjadi organisasi yang kuat,” pungkasnya.

Laporan : Roy Lasakka

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *