JURNAL LENTERA – Kepolisian Resor (Polres) Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah (Sulteng) akhirnya mengungkap pelaku yang diduga menjadi penyebab kematian warga Bombana, Sulawesi Tenggara di Pertambangan Tanpa Izin (PETI) Desa Kayuboko, Kecamatan Parigi Barat.
“Setelah kami melakukan proses penyelidikan dan menaikkan statusnya menjadi penyidikan, telah diketahui pelaku yang mengakibatkan korban Zainal meninggal dunia pada Jumat 12 November 2021,” ungkap Kapolres Parimo, AKBP Yudy Arto Wiyono saat ditemui di Mapolres, Rabu 24 November 2021.
Menurut AKBP Yudy Arto Wiyono, pelaku yang telah ditetapkan sebagai tersangka tunggal atas kasus pembunuhan itu, berinisial A asal Kabupaten Poso, dan diketahui tinggal di Desa Olaya, Kecamatan Parigi.
Tersangka telah ditahan di Mako Polres Parimo, usai dilakukan penangkapan beberapa waktu lalu. Saat proses penyelidikan, tersangka yang telah teridentifikasi masih berada di wilayah Parimo.
Keberadaan tersangka diketahui dari nomor seluler miliknya, sehingga pihaknya langsung melakukan penangkapan.
“Kami menetapkan satu orang tersangka berdasarkan bukti dan petunjuk dari saksi-saksi yang telah kami periksa,” kata AKBP Yudy Arto Wiyono.
Dugaan Keterlibatan Kepsek di Lokasi PETI, Kepala Disdikbud Parigi Moutong Merasa Dibohongi
Saat ini, pihaknya sedang melengkapi berbagai berkas untuk dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Parimo. AKBP Yudy Arto Wiyono menyebut, tidak mengetahui pasti tersangka berprofesi apa sehari-hari saat di PETI Desa Kayuboko, sebab pihaknya tidak mendalami hal itu lebih jauh.
Namun, penyelidikan lebih fokus terhadap peran tersangka dalam kasus pembunuhan korban, yang awalnya ditemukan tewas tanpa identitas oleh warga Kayuboko bernama Kisan.
Dari keterangan saksi, sebelum diketahui meninggal dunia, tersangka dan korban sempat berkelahi. Selain itu, tersangka juga diketahui sehari-hari membawa senjata tajam.
“Mungkin pada saat pergumulan itu, tersangka menggunakan senjata tajam. Itu mengakibatkan korban meninggal,” kata AKBP Yudy Arto Wiyono.
Tersangka disangkakan dengan, pasal 338 dan atau pasal 351 ayat 3, menghilangkan nyawa seseorang, dan melakukan penganiayaan mengakibatkan seseorang meninggal dunia, dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
Berdasarkan informasi, tersangka berinisial A dikenal warga penambang PETI Kayuboko sebagai pengawas di lokasi pertambangan milik salah seorang pemodal besar di Kayuboko.
Sebelum korban ditemukan meninggal, korban sempat meminjam senter ke salah satu temannya yang juga berasal dari Bombana. Korban cukup dikenal warga penambang, khususnya warga Desa Binangga Kecamatan Parigi Tengah.
Satu Jenazah Korban PETI Buranga Ditemukan, Diduga Ada Kaitan dengan Penemuan Bagian Paha
Laporan: Novita Ramadhan