Presiden Jokowi Resmikan Terminal VVIP Senilai Rp50,9 Miliar Menjelang G20 di Bali

Presiden Jokowi didampingi Menteri Basuki Hadimuljo dan sejumlah Menteri lainnya saat meresmikan terminal VVIP Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali, Rabu, 9 November 2022. (Foto: Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR)

JURNAL LENTERA, BALI – Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meresmikan pembangunan terminal VVIP Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali yang dibangun dengan anggaran senilai Rp50,9 miliar menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, Rabu, 8 November 2022.

Terminal VVIP yang diberi nama Kreta Bhawana Sanggraha ini, bagian dari dukungan Kementerian PUPR untuk mempermudah penyambutan tamu-tamu negara pada penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.

BACA JUGA: Presiden Jokowi: Kita Siap Menerima Tamu G20

Saat meresmikan terminal VVIP, Presiden Jokowi didampingi sejumlah Menteri bersama Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.

BACA JUGA: Menteri PUPR Tinjau Pengerjaan Infrastruktur KTT G20 di Bali

Menurut Menteri Basuki, pembangunan terminal VVIP Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mulai dikerjakan sejak tanggal kontrak 14 Maret 2022, dan telah rampung 100 persen. Pekerjaan pembangunan terminal VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai dilaksanakan oleh kontraktor PT Wijaya Karya di bawah tanggung jawab Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Bali, Ditjen Cipta Karya, dan Kementerian PUPR.

Ia pun mengaku sangat mengapresiasi seluruh pihak yang telah mendukung pembangunan terminal VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai.

“Secara keseluruhan sudah oke, Terima kasih. Hanya sedikit tambahan-tambahan pada furniture,” ujar Menteri Basuki, dalam keterangan resminya.

Dia menjelaskan, bangunan terminal VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai memiliki luas 1.713 meter persegi di atas lahan milik PT Angkasa Pura I. Bangunan gedung didesain dengan memadukan arsitektur kolonial dan ornamen kearifan lokal Bali.

“Konsep ini dipadukan dengan kerajinan khas Bali yang menghiasi bagian interior bangunan, seperti lukisan kamasan dan ukiran astalla padma bhuana pada bagian plafond utama, ukiran Bali utara dan Singa Ambara Raja pada pintu masuk utara (Gumendung),” pungkasnya.

Sumber : Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *