Ragam  

Satgas Covid-19 Sebut 15.575 Jiwa di Parigi Moutong Belum di Vaksin Tahap II

Kepala Sekretariat Satgas Covid-19 Parigi Moutong, Idran, ST., yang juga selaku Kepala Pelaksana BPBD.

JURNAL LENTERA – Tim Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tenga, menyebutkan sebanyak 15.575 jiwa di daerah setempat belum melakukan vaksinasi tahap II.

“Kami tidak tahu pasti, apa alasan teknis dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Parigi Moutong terkait sebanyak 15.575 jiwa belum di vaksin tahap II,” ujar Kepala Sekretariat Tim Satgas Covid-19 yang juga selaku Kepala Pelaksana BPBD Parigi Moutong, Idran, ST., di ruang kerjanya pada Selasa 6 Juli 2021.

Dia mengaku terkait terjadinya kesenjangan dalam pelaksanaan vaksinasi di Parigi Moutong, pihaknya tidak dapat menjelaskan secara pasti, karena yang mengetahui secara pasti persoalan tersebut adalah Dinkes setempat.

Dia menerangkan, berdasarkan data terakhir telah mencapai sekitar 99 persen vaksin yang terpakai di Parigi Moutong, dengan jumlah total sebanyak 24 ribu. Terdiri dari vaksinasi tahap I sebanyak 19 ribu lebih jiwa.
Sedangkan tahap II sebanyak 4000 ribu lebih jiwa.
Sementara total jumlah stok vaksin yang masuk di Parigi Moutong sebanyak 250 Vial.

Dia mengatakan, hal itu mengakibatkan terjadinya kesenjangan antara vaksinasi tahap I dan II yang dilakukan terhadap masyarakat di Parigi Moutong.

“Memang ada perbedaan yang sangat jauh antara vaksinasi tahap I dan II di Parigi Moutong berdasarkan data terakhir,” ungkapnya.

Berdasarkan amatannya, penyebab warga yang telah menjalani vaksinasi tahap I, tidak kembali lagi melakukan vaksinasi tahap II diakibatkan riwayat penyakit yang diderita.
Sehingga, kemungkinan warga yang bersangkutan tidak siap mengambil resiko untuk menjalani vaksinasi tahap II.

Olehnya, dia berharap masyarakat dapat kembali menjalani vaksinasi tahap II tersebut untuk membentuk antibodi usai menjalani vaksinasi.

Meskipun Parigi Moutong yang saat ini berada diposisi pertama dengan kasus Covid-19 tertinggi di Sulawesi Tengah, kata dia, daerah setempat masih berada di zona kuning.

Hanya saja, pihaknya menekankan kesadaran masyarakat untuk melakukan pencegahan penyebaran Covid-19.
Sehingga, tidak akan merubah zona wilayah tersebut menjadi merah.

Ia mengimbau, agar masyarakat untuk tetap mentaati protokol kesehatan seperti mencuci tangan, menggunakan masker ketika keluar rumah dan menjauhi kerumunan atau kegiatan yang memudahkan penyebaran corona.

“Masyarakat harus menahan diri sedikit, untuk tetap berada di rumah, agar menekan penyebaran Covid-19. Kami juga tidak bisa melarang masyarakat, tetapi dibutuhkan kesadaran sendiri,” tandasnya.

Laporan : Roy Lasakka

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *