Dinkes Sulteng Sosialisasikan Konsep ILP

Dinkes Sulteng Sosialisasikan Konsep ILP
Kepala Dinkes Sulteng dr. I Komang Adi Sujendra, saat memberikan sambutan dalam kegiatan penguatan Pokjanal Posyandu untuk mensosialisasikan ILP di salah satu hotel di Kota Palu, Rabu, 17 Mei 2023. (Foto: Humas Pemprov Sulteng)

JURNAL LENTERA, PALU – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menggelar penguatan kelompok kerja operasional pos pembinaan dan pelayanan terpadu (Pokjanal Posyandu) untuk mensosialisasikan Integrasi Layanan Primer (ILP) di salah satu hotel di Kota Palu, Rabu, 17 Mei 2023.

Selain itu, kegiatan ini juga sebagai sarana sosialisasi rencana aksi lintas program dan lintas sektor terkait pelaksanaan posyandu di tingkat provinsi.

Sedangkan pesertanya sebanyak 24 orang yang berasal dari lintas sektor, yang termasuk dalam Surat Keputusan (SK) Pokjanal Posyandu Provinsi Sulteng.

Dalam sambutan, Kepala Dinkes Sulteng dr. I Komang Adi Sujendra mengatakan, peran Posyandu sangat penting dalam upaya-upaya kesehatan masyarakat yang mengedepankan upaya promotif dan preventif.

Diantaranya, terkait upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak, perbaikan gizi masyarakat, imunisasi, penyehatan lingkungan, pencegahan penyakit, kesehatan remaja maupun kesehatan lansia.

BACA JUGA: Wagub Sulteng ke RSUD Undata Palu : Tingkatkan Pelayanan

“Kegiatan Posyandu sangat penting dalam upaya pencegahan stunting, menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta mempromosikan perilaku hidup bersih dan sehat,” ujarnya.

Menurutnya, transformasi pelayanan kesehatan primer merupakan salah satu dari enam pilar transformasi kesehatan.

BACA JUGA: Wabup Parigi Moutong: Stunting Perlu Penanganan Ekstra

Selain itu, akan mengintegrasikan Posyandu yang merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat dintegrasikan kedalam pelayanan kesehatan primer.

Kegiatan Posyandu, kata dia, dilakukan mulai dari tingkat dusun dengan menggerakkan kader pembangunan manusia. Selanjutnya di tingkat desa ada Puskesmas pembantu dengan tenaga perawat, bidan desa, dan kader pembangunan manusia.

Selain kegiatan di Pos pelayanan, di dusun juga dilakukan kunjungan rumah, mengidentifikasi masalah-masalah kesehatan, dan selanjutnya didiskusikan di tingkat Puskesmas pembantu di tingkat Desa.

“Kedepannya Puskesmas Pembantu akan ditingkatkan perannya menjadi Puskesmas Pembantu Prima. Nantinya akan ditingkatkan team work yang terdiri atas tenaga perawat, bidan desa, kader-kader pembangunan manusia dan kader dari BKKBN,” katanya.

Dia mengatakan, hal ini diharapkan bukan hanya memberikan upaya pelayanan kesehatan perorangan, namun dapat melakukan upaya kesehatan masyarakat seperti peningkatan kesehatan ibu dan anak, perbaikan gizi, imunisasi, kesehatan lingkungan, dan promosi kesehatan lainnya.

Hal tersebut dapat dilihat betapa pentingnya peran Posyandu yang nantinya masalah-masalah di tingkat dusun, desa, kemudian ditindak lanjuti dengan pertemuan-pertemuan di Puskesmas tingkat kecamatan hingga ke tingkat kabupaten.

Berikut beberapa pokok kesepakatan yang dirumuskan.

  1. Dinas PMD Sulteng segera menindak lanjuti ke Dinas PMD kabupaten/kota dalam rangka percepatan pengaktifan Pokjanal Posyandu di tingkat kabupaten/kota serta menginstruksikan kab/kota untuk membuat rencana aksi daerah tentang Posyandu.
  2. Dinas PMD Sulteng membuat kebijakan secara berjenjang sampai ke tingkat desa agar semua Posyandu dimasukan ke dalam lembaga kemasyarakatan desa.
  3. Semua OPD terkait berkomitmen dalam mendukung kegiatan Pokjanal Posyandu, mulai dari tingkat provinsi hingga kabupaten.
  4. Dalam rangka penguatan Pokjanal Posyandu Sulteng perlu dilakukan pertemuan koordinasi Pokjanal Posyandu bersama lintas sektor secara berkala, minimal dua kali setiap tahun dan difasilitasi oleh Dinas PMD selaku sekretariat Pokjanal Posyandu.
  5. mendorong Posyandu yang ada di desa/kelurahan untuk menjadi Posyandu aktif.
  6. Melakukan pembinaan, monitoring dan evaluasi Pokjanal Posyandu secara terpadu dengan pembiayaan OPD masing-masing.
  7. Melakukan refresing dan pelatihan kader posyandu yang penganggarannya dari dana desa.
  8. Sebagai media komunikasi dan koordinasi telah dibentuk grup Whatsapp Pokjanal Sulteng.
  9. Akan dilaksanakan pertemuan lanjutan guna membahas rencana aksi Pokjanal Posyandu.

Laporan : Multazam/**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *