JURNAL LENTERA, PARIGI MOUTONG – Calon Bupati Parigi Moutong nomor urut 4, Erwin Burase, menyatakan Pemungutan Suara Ulang (PSU) pemilihan kepala daerah (pilakada) adalah sebuah proses dan cara Tuhan memberikan kesempatan menambah dukungan terhadap dirinya bersama pasangannya, Abdul Sahid.
Ia mengatakan, PSU adalah sebuah proses yang tertunda dan memberikan hikmah bagi pasangan Erwin-Sahid dengan tagline “Kami Tidak Salah, Kami Tidak Kalah”.
Sebab, hikmah dari PSU menurutnya, pasangan Erwin-Sahid justru mendapatkan dukungan penuh dari tim BERANI (Bersama Anwar-Reny) di Kabupaten Parigi Moutong.
BACA JUGA: Kampanye Erwin-Sahid di Desa Tomoli Dihadiri Ribuan Massa Pendukung
“Alhamdulillah, dukungan juga disampaikan langsung oleh Bapak Anwar Hafid dan Ibu Reny Lamadjido yang menyatakan secara langsung dan memerintahkan seluruh timnya di Kabupaten Parigi Moutong untuk bersama-sama memenangkan pasangan Erwin-Sahid nomor urut 4,” ujar Erwin Burase ketika menyampaikan orasi politiknya di hadapan ribuan pendukungnya dalam kegiatan kampanye di Desa Tomoli, Kecamatan Toribulu, Rabu malam, 9 April 2025.
BACA JUGA: KPU Parigi Moutong soal Ketidakhadiran Paslon Badrun Nggai-Muslih di Debat Publik PSU
Ia berharap, PSU pilkada Kabupaten Parigi Moutong tidak terulang lagi. Sebab, jika PSU terulang kembali, bukan hanya menimbulkan kerugian bagi kontestan. Namun, masyarakat juga dapat merasakan dampak kerugian akibat PSU.

Pasalnya, anggaran yang digelontorkan untuk pelaksanaan PSU kurang lebih mencapai Rp32 miliar yang harus disiapkan oleh Pemerintah Daerah (Pemda).
“Kalau seluruh tahapan pilkada sudah selesai, tentunya sistem pemerintahan daerah sudah jalan. Pemerintahan yang ada sudah menjalankan visi dan misinya. Apalagi dengan nilai anggaran yang mencapai miliaran, tentunya sangat banyak yang bisa dilakukan untuk kepentingan masyarakat,” katanya.
Menurutnya, jika ingin bertarung harus siap kalah atau menang. Bahkan, ia mengaku pernah mengalami kekalahan saat menjadi kontestan pilkada di 2018, bersama H. Amrullah Almahdali.
“Saat itu, kami mengakui kekalahan dan tidak menggugat. Mari kita berdoa bersama-sama, agar PSU tidak terjadi lagi,” ungkapnya.
Laporan : Roy Lasakka Mardani
Respon (5)