JURNAL LENTERA – Sosok Rara Istiati Wulandari belakangan ini tengah menjadis sorotan di media sosial. Hal ini menyusul dengan dirinya ditugaskan menjadi pawang hujan di ajang MotoGP di Sirkuit Mandalika pada Ahad, 20 Maret 2022.
Rara, sang pawang hujan menjadi sorotan ketika dirinya berjalan di depan paddock tim MotoGP saat hujan deras turun di sirkuit Mandalika. Menggunakan helm putih proyek, serta jacket bermotif tenun merah, dirinya membawa kendi emas dan berjalan di area tersebut.
Menjalankan tugas sebagai pawang hujan, Rara Istiati pun, mendapat perhatian khusus. Bukan hanya dari para pebalap dan penonton saja, bahkan hingga media asing pun menyorotinya.
Rara diketahui, merupakan pawang hujan yang diusulkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir. Tidak hanya itu saja, Rara juga diketahui beberapa kali mendapat tugas serupa seperti vaksinasi masal dan kampanye akbar Presiden Jokowi di 2019 lalu.
Selain itu, Rara Istiati juga menjadi pawang hujan dalam upacara pembukaan Asian Games 2018, di Jakarta.
Bukan hanya saja aksinya yang menjadi pawang hujan di event MotoGP Mandalika 2022. Gaji atau bayaran dari sosok Rara Istiati juga membuat publik penasaran. Lantas berapa bayaran yang diterima oleh Rara Istiani Wulandari?
Dikutip dari tayangan konten video di kanal YouTube tvOne, Rara, pawang hujan dalam ajang MotoGP Mandalika 2022, mendapat bayaran hingga tiga digit.
“Bayaran saya tiga digit,” kata dia.
Sementara itu, Rara diketahui mendapatkan bayaran sebesar Rp 5 juta per harinya. Dia sendiri telah dikontrak dan mulai bekerja sejak 1 Maret 2022.
Jika diakumulasikan, ada total 21 hari Rara menjalankan tugasnya, dengan demikian setidaknya ratusan juta uang yang diterima oleh Rara.
Jika dikalikan, totalnya sekitar Rp 105 juta uang yang diterima Rara Istiati menjadi pawang hujan dalam ajang MotoGP 2022 di Mandalika.
Di sisi lain, Rara sang pawang hujan di Sirkuit Mandalika, NTB angkat bicara terkait dengan kritik yang dialamatkan kepadanya, yang ramai di media sosial.
Dia menjelaskan bahwa dirinya tidak mempermasalahkan nyinyiran dari netizen.
“Aku dihina enggak apa-apa. Dibilang pawang hujan kok hujan,” ungkap Rara seperti dikutip dari akun gosip.
Diungkap Rara lintasan yang dipakai untuk MotoGP Mandalika itu berdasarkan aturan yang dibuat memang seharusnya basah. Lebih lanjut, Rara menjelaskan lintasan tersebut sempat mengelupas dan baru saja di aspal.
“Karena aturannya aspal pernah mengelupas dan PP baru diaspal. Nah itu aturannya sebenernya enggak boleh langsung untuk race. Kan aspal itu harus posisi basah saat balapan jadi harus gerimis. Nah memang ada sempet apa ya, kebesaran hujannya,” ujar dia.
Rara sang pawang hujan di pagelaran MotoGP Mandalika kemarin mengucapkan terima kasih dan perpisahan dengan sirkuit tersebut.
“Terima kasih atas kasih sayangnya sama sirkuit, sampai jumpa lagi,” ujar dia.
Artikel ini telah tayang sebelumnya di Republika.co.id