JURNAL LENTERA, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimistis terhadap ekonomi Indonesia di tahun ini akan tumbuh dengan baik. Meski demikian, Presiden Jokowi mengingatkan semua pihak di sektor jasa keuangan tetap waspada tehadap cepatnya pergerakan ekonomi global dan masifnya disrupsi teknologi.
Jokowi menjelaskan, ekonomi Indonesia juga tumbuh masih sangat baik, yaitu 5,05 persen. Inflasi juga terkendali dan terjaga di 2,57 persen. Begitu pula dengan cadangan devisa yang masih di USD145 billion. Sedangkan neraca dagang juga surplus USD36 billion atau kira-kira Rp570 triliun.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Lepas Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina
“Begitu pun current account deficit kita, juga surplus di 0,16 persen. Saya kira angka-angka seperti ini yang harusnya kita optimis terhadap ekonomi Indonesia di tahun 2024,” ujar Jokowi, dalam sambutannya pada pertemuan industri jasa keuangan yang digelar di Ballroom The St. Regist, Jakarta, Selasa, 20 Februari 2024.
Menurutnya, Indonesia harus banyak belajar pada kasus-kasus masa lalu, baik di 1998, di Asian Financial Crisis, dan kemudian di 2008 juga global financial crisis.
“Kita lihat jatuhnya Silicon Valley Bank ini juga mengharuskan kita semuanya untuk berhati-hati dalam menjaga industri keuangan kita, menjaga ekonomi kita,” katanya.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Dorong Pembangunan SDM dan Pelestarian Budaya di IKN
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya menjaga ekonomi agar inklusif dan berkelanjutan serta memperkuat tingkat inklusi maupun literasi keuangan.
“Tadi sudah disampaikan pak Ketua OJK, OJK harus terus memperkuat inklusi dan literasi keuangan. Catatan saya disini, tingkat inklusi keuangan kita di angka 75 persen dan tingkat literasi keuangan kita masih di angka 65 persen di 2023,” ujarnya.
Ia pun mendorong pengembangan UMKM melalui perbankan dan asuransi. Ia juga menjelaskan bahwa dibutuhkan sebuah strategi untuk meningkatkan kredit perbankan terhadap UMKM.
“Kredit perbankan untuk UMKM saat ini masih di angka 19 persen ini perlu sebuah trobosan, perlu sebuah strategi agar ada peningkatan kredit perbankan terhadap UMKM sehingga kita bisa melihat UMKM kita tumbuh dengan baik,” tandasnya.
Laporan : Multazam
Respon (2)