Kemendikbudristek Jembatani Satuan Pendidikan dengan Industri

Kemendikbudristek Jembatani Satuan Pendidikan dengan Industri
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menginisiasi kemitraan dengan perusahaan Erajaya Group untuk berkolaborasi memperkuat sektor industri retail. Sebagai bentuk komitmen kedua belah pihak, perusahaan yang bergerak di bidang retail itu sepakat untuk menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) dengan 49 satuan pendidikan vokasi yang tersebar di 14 provinsi. (Foto: REPUBLIKA/ RONGGO ASTUNGKORO)

JURNAL LENTERA, JAKARTA – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menginisiasi kemitraan dengan perusahaan Erajaya Group untuk berkolaborasi memperkuat sektor industri retail. Sebagai bentuk komitmen kedua belah pihak, perusahaan yang bergerak di bidang retail itu sepakat untuk menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) dengan 49 satuan pendidikan vokasi yang tersebar di 14 provinsi.

“Kolaborasi ini akan memberikan berbagai manfaat bagi semua pihak yang terlibat. Para siswa akan mendapatkan akses ke pengalaman praktis, pelatihan keterampilan langsung dari para profesional industri, dan pemahaman yang mendalam tentang industri retail,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudrsitek, Kiki Yuliati, di Auditorium Gedung D Kemendikbudristek, Jakarta, Jum’at, 21 Juli 2023.

Sementara bagi industri ritel, kata dia, kolaborasi dengan satuan pendidikan vokasi akan membuka pintu untuk merekrut bakat-bakat muda yang telah mendapatkan persiapan sesuai dengan kebutuhan industri. Dia mengatakan, kemitraan yang kuat antara satuan pendidikan vokasi dan industri ritel dapat berdampak pada pengembangan program pendidikan vokasi yang relevan dan responsif terhadap kebutuhan industri.

Kerja sama itu akan berlangsung selama tiga tahun ke depan dengan lingkup meliputi penyelarasan kurikulum, peningkatan kompetensi SDM vokasi, penyediaan guru/dosen tamu. Kerja sama itu juga akan meliputi pengembangan dan pemanfaatan sarana dan prasarana, sertifikasi kompetensi, praktik kerja lapangan dan magang, rekrutmen lulusan, serta penelitian terapan.

“Paket kerja sama yang lengkap ini menjadi upaya nyata untuk menyelaraskan pendidikan vokasi dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) sekaligus meningkatkan daya saing lulusan vokasi,” kata dia.

BACA JUGA: Marketplace Guru Dinilai tak Menyelesaikan Akar Persoalan

Fokus kerja sama Erajaya Group dengan satuan pendidikan vokasi yang terdiri atas 45 SMK dan empat perguruan tinggi vokasi (PTV) itu adalah pada peningkatan kompetensi peserta didik vokasi untuk siap memasuki industri, khususnya retail.

BACA JUGA: Usai Dikritik, Kemendikbudristek Ubah ‘Marketplace Guru’

Belakangan ini, sektor industri retail mulai bangkit sejalan dengan berakhirnya pandemi Covid-19. Berdasarkan prediksi Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), pada 2023 pertumbuhan penjualan ritel bisa mencapai kisaran 4 persen dipengaruhi oleh kondisi ekonomi nasional yang kembali stabil.

Respon (2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *