Literasi di Kabupaten Parigi Moutong Menurun

Literasi di Kabupaten Parigi Moutong Menurun
Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Parigi Moutong Hamdja Daemadjaja. (Foto: MOH. REZA FAUZI/JurnalLentera.com)

JURNAL LENTERA, PARIGI MOUTONG – Diera perkembangan digital saat ini, memberikan dampak terhadap banyak hal. Salah satunya terhadap perkembangan literasi atau minat baca. Seperti yang terjadi di Kabupaten Parigi Moutong, munurut Dinas Perpustakaan dan Kearsipan setempat aktiftas literasi menurun drastis.

Tidak hanya itu, kondisi tersebut juga berdampak terhadap aktifitas minat menulis, yang kondisinya sama dengan literasi.

Menurut Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Parigi Moutong Hamdja Daemadjaja, menurunnya literasi di daerah setempat diakibatkan oleh dua hal yang seharusnya tumbuh bersama.

BACA JUGA: Transformasi Perpustakaan, Pj Bupati Parigi Moutong: Tingkatkan SDM

Faktor pertama, kata dia, diakibatkan oleh masyarakat itu sendiri, yang mempunyai minat literasi. Kedua, adalah pemerintah selaku penyedia sarana. Meski demikian, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Parigi Moutong meluncurkan beberapa program, diantarannya transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial yang sudah menjadi program nasional sejak 2019.

Dalam program tersebut, melaksanakan beberapa kegiatan yang diantaranya membentuk kelas literasi, mendorong pembentukan Perpustakaan Desa dan sekolah hingga upaya penetapan bunda literasi di Kabupaten Parigi Moutong.

Hanya saja, program tersebut belum sejajar dengan kebiasaan masyarakat. Sehingga, ia menegaskan, setidaknya minat membaca di masyarakat harus tumbuh dari dalam diri mereka sendiri.

BACA JUGA: Rakornis Bidang Perpustakaan Sulteng Dipusatkan di Banggai

Ia juga berpendapat, kemunculan digitalisasi membuat buku-buku menjadi kalah bersaing dikalangan masyarakat. Apalagi, kehadiran buku-buku online yang isinya lebih beragam dan sangat mudah untuk di akses, kapanpun dan dimanapun. Namun, jika hanya mengandalkan media-media tersebut dinilai masih kurang untuk mendapatkan informasi yang lebih detail.

Menyikapi hal tersebut, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan melalui bidang yang dipimpinnya, akan meluncurkan e-book atau buku online untuk mensejajarkan kemajuan teknologi.

“Agar supaya para pembaca tidak lagi repot, tinggal daftar sebagai anggota perpustakaan secara nasional, kapanpun dan di manapun, kita bisa membaca,” tandasnya.

Laporan : Moh. Reza Fauzi

Respon (2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *