JURNAL LENTERA, JAWA TIMUR – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo meninjau dua lokasi calon Sekolah Rakyat di Jawa Timur, yakni Gedung Diklat Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Kabupaten Mojokerto serta Gedung Universitas Negeri Surabaya (UNESA) Kampus Gedangan di Kabupaten Sidoarjo, Kamis, 3 April 2025.
Peninjauan ini dilakukan untuk memastikan kesiapan lokasi dan infrastruktur dalam mendukung Program Sekolah Rakyat yang menjadi salah satu prioritas Presiden Prabowo Subianto dalam pemerataan akses pendidikan di seluruh Indonesia.
“Untuk penyelenggaraan Sekolah Rakyat, Kementerian PU akan meastikan kesiapan infrastruktur,” ujar Dody.
Ia mengatakan, sekolah yang dipilih harus memenuhi syarat kelayakan seperti asrama, ruang kelas, fasilitas ibadah, dan olahraga.
BACA JUGA: Kementerian PU ke Pemda soal Inovasi Pengelolaan Sampah Berkelanjutan
Ia lantas mengajak seluruh pihak untuk berkolaborasi demi kelancaran program ini. Ia menekankan pentingnya kerja sama lintas lembaga, baik pemerintah pusat maupun daerah, agar Sekolah Rakyat dapat terwujud sesuai target.
BACA JUGA: Kemenko PMK dan Kementerian PU Bahas Penanganan Bencana dan Konflik Sosial
Di Mojokerto, Gedung Diklat milik Pemkab akan direnovasi untuk menjadi Sekolah Rakyat tingkat SMP.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Mojokerto, Teguh Gunarko, menyatakan pihaknya telah menyiapkan anggaran renovasi untuk dua ruang kelas yang akan menampung 50 siswa pada tahun ajaran 2025/2026.
Sementara itu, gedung UNESA di Sidoarjo akan dibangun ulang oleh Kementerian PUPR melalui Ditjen Prasarana Strategis. UNESA juga telah menyiapkan kampus Lidah Wetan sebagai lokasi Sekolah Rakyat tingkat SMA.
Sementara itu, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur, Airyn Saputri, mengatakan Kementerian PU terus melakukan koordinasi dengan berbagai instansi guna memastikan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung di setiap lokasi Sekolah Rakyat.
Program Sekolah Rakyat diumumkan Presiden Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna pada 21 Maret 2025.
Tahun ini, ditargetkan pembangunan 200 sekolah berasrama untuk jenjang SD, SMP, dan SMA, masing-masing dengan kapasitas seribu siswa. Lokasinya tersebar di berbagai daerah, termasuk Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, NTT, Kalimantan, dan Papua.
Laporan : Miswar
Respon (2)