Pandawara Grup, Pemuda Pengungkap Masalah Sampah

Pandawara Grup, Pemuda Pengungkap Masalah Sampah
Bersih-bersih Pantai Sukaraja, Bandar Lampung, Senin (10/7/2023) oleh masyarakat dan Tiktoker Pandawara Grup. (KOMPAS.COM/TRI PURNA JAYA)

JURNAL LENTERA, LAMPUNG – Video yang diunggah akun Tiktok Pandawara Grup pada Sabtu, 8 Juli 2023, membuat kalangan publik di Lampung gempar. Video itu menayangkan kondisi Pantai Sukaraja yang penuh dengan tumpukan sampah. Pandawara Grup menyebut pantai ini adalah pantai terkotor nomor 2 di Indonesia. Pandawara Grup yang digawangi lima orang pemuda itu memang kerap membuka masalah pengelolaan lingkungan di suatu daerah.

Kelompok digawangi Gilang Rahma, Rafly Pasya, Agung Permana, Rifki Sa’dulah, serta Muchamad Ikhsan ini memiliki visi untuk menjaga lingkungan dan mengurangi dampak buruk sampah bagi masyarakat dan alam.

Seperti yang terlihat saat melakukan bersih-bersih di Pantai Sukaraja, mereka tak segan dan gengsi memungut sampah-sampah yang didominasi dengan sampah plastik dan rumah tangga di Pantai tersebut. Gilang Rahma mengungkapkan, Pandawara Grup berdiri pada 5 Mei 2022.

“Ini adalah fokus kita di awal, menyadarkan masyarakat dan terutama gengsi anak muda agar lebih peduli dan lebih aware lagi terhadap lingkungan,” ungkapnya.

Manfaatkan media sosial Menurut Gilang, media sosial bisa dimanfaatkan menarik minat anak muda supaya peduli akan lingkungan.

“Jadi perlu bumbu entertaining-nya, itulah yang kita lakukan dan upayakan. Makanya, kita terus berupaya agar isu lingkungan hidup lebih menjadi menarik di masyarakat terutama anak-anak muda,” paparnya.

BACA JUGA: Skema Pemda Parimo Demi Pecahkan Rekor Muri Penanaman Mangrove

Gilang menyebutkan, Pandawara tidak pernah berniat untuk menyinggung. Mereka hanya ingin selalu menginformasikan ke warga Indonesia apa yang dilakukan melalui media sosial. Pandawara Grup juga tidak pernah berniat mempermalukan pemerintah daerah yang didatanginya dengan setiap unggahan mereka.

BACA JUGA: Pendapatan Pemanfaatan Ruang Laut Sulteng Anjlok

“Dan tidak kita lebih-lebihkan. Soal viral atau tidak viral semua tergantung dari media sosial itu sendiri. Kita selalu menyampaikan kabar apa adanya,” ujarnya.

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *