Parigi Moutong Akan Terima Ratusan Vaksin Moderna

Irwan – Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 (Foto : Arif Budiman)

JURNAL LENTERA – Pemerintah daerah Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, akan menerima ratusan vaksin moderna, dari Kementerian Kesehatan melalui Pemerintah Provinsi (Pemprov) berdasarkan kebutuhan daerah setempat.

“Kebutuhan vaksin Parigi Moutong, bulan ini mulai dipenuhi. Tujuannya untuk mengoptimalkan percepatan vaksinasi,” Juru bicara Satgas penanganan Covid-19 Parimo, Irwan saat konfrensi pers, Jum’at 20 Agustus 2021.

Berdasarkan data vaksinasi Covid-19 di Parigi Moutong, masyarakat yang menjalani vaksinasi pada dosis pertama mencapai 5, 84 persen dan pada dosis kedua mencapai 3,82 persen.

Sehingga, masyarakat yang belum melakukan vaksinasi pada dosis pertama 94,16 persen dan dosis kedua sebanyak 96,18 persen dari target jumlah penerima vaksin.

“Dinkes Provinsi menyahuti berapa pun kebutuhan vaksin yang dibutuhkan Parigi Moutong akan diberikan. Namun dengan catatan setiap vaksin yang didistribusikan harus dihabiskan,” ungkapnya.

Dia merinci, vaksin yang akan didistribusikan ke setiap Puskesmas sebanyak 300 ampul per hari. Apabila target ini tidak bisa dihabiskan, maka usulan berikutnya tidak akan dipenuhi oleh Pemprov.

Dia menjelaskan, pemberian vaksin moderna kepada masyarakat ditargetkan selesai pada bulan Desember mendatang.

Apabila hingga dipenghujung tahun, Pemda tidak mampu memenuhi target. Masyarakat kemungkinan akan menggunakan vaksin gotong royong atau berbayar, saat melakukan vaksinasi.

“Saya berharap target ini bisa terlaksana, sebelum diterapkan vaksin berbayar,” jelasnya.

Pemprov melalui Dinas Kesehatan berharap, dengan ketersedian vaksin tenaga kesehatan di Parimo terus meningkatkan target capaian pelaksanaan vaksinasi, tidak hanya dilakukan seminggu sekali, tetapi setiap harinya.

“Jadi mereka meminta harus proaktif, Puskesmas harus menyelesaikan satu hari 300 vaksin dan itu sudah dilakukan mulai hari ini,” tutupnya.

Berkaitan dengan pelaksanaan vaksinasi itu, pihaknya juga berencana akan memprioritaskan penyuntikan vaksin kepada remaja atau anak berusia mulai dari 12 tahun.

Rencananya kata dia, pihaknya akan melakukan komunikasi dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan terkait teknis pelaksanaan vaksin terhadap anak.

“Tidak menutup kemungkinan juga guru, karena belum seluruhnya menerima vaksin. Kami akan membicarakan dulu soal ini lebih lanjut,” terangnya

Laporan : Roy Lasakka

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *