Sigi Jadi Pilot Project Desa Migran Emas Usai Dicanangkan Menteri BP2MI

Sigi Jadi Pilot Project Desa Migran Emas Usai Dicanangkan Menteri BP2MI
Menteri BP2MI, Abdul Kadir Karding, saat tiba di lokasi kegiatan pencanangan program Desa Migran Emas yang dipusatkan di Desa Langaleso, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, Kamis, 2 Januari 2025. (Foto: Dok Humas Pemprov Sulteng)

JURNAL LENTERA, SIGI – Kabupaten Sigi kini memiliki lima desa yang menjadi pilot project program Desa Migran Emas usai dicanangkan oleh Menteri Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Abdul Kadir Karding, Kamis, 2 Januari 2024.

Kegiatan yang dipusatkan di Desa Langaleso, Kecamatan Dolo, dihadiri Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), H. Rusdy Mastura, yang menyambut kedatangan Menteri BP2MI, Abdul Kadir Karding, asal Kabupaten Donggala.

Abdul Kadir menegaskan komitmennya untuk melindungi pekerja migran Indonesia dan meningkatkan devisa negara.

BACA JUGA: Mendes PDT Andalkan Kolaborasi Hingga Level Desa Wujudkan Swasembada Pangan

“Saya diberi tugas oleh bapak Presiden Prabowo untuk memastikan perlindungan pekerja migran Indonesia dan meningkatkan devisa negara melalui kerjasama dengan lembaga pelatihan,” ujar Abdul Kadir, saat menyampaikan sambutannya.

Ia mengatakan, program Desa Migran Emas bertujuan untuk membekali pekerja migran dengan keterampilan yang sesuai kebutuhan pasar global, sekaligus memberikan perlindungan hukum yang kokoh.

BACA JUGA: Gubernur Sulteng dan Bupati/Walikota Teken Kerjasama Peningkatan Pelayanan Calon Jemaah Haji

Sehingga, ia mengajak semua pihak, termasuk pemerintah daerah dan sektor swasta, untuk bersinergi demi kesuksesan program ini.

Sementara itu, Rusdy Mastura mengaku menyambut program ini dengan penuh optimisme. Ia bahkan mengusulkan agar program Desa Migran Emas diselaraskan dengan inisiatif strategis Sulteng, seperti digitalisasi desa melalui internet gratis, inseminasi buatan untuk meningkatkan populasi sapi unggul, budidaya kelapa renja, hingga ekspor durian ke China.

“Kolaborasi ini diharapkan menciptakan loncatan pembangunan yang signifikan bagi Sulteng, sehingga dapat menjadi pusat pertumbuhan di kawasan timur Indonesia,” katanya.

Kegiatan pencanangan ini ditutup dengan pembacaan ikrar oleh lima Kepala Desa yang terlibat, disertai penandatanganan prasasti Desa Migran Emas oleh Menteri Abdul Kadir.

Momen ini menjadi simbol harapan baru bagi masyarakat Kabupaten Sigi, sekaligus menegaskan bahwa program ini bukan sekadar simbol, tetapi langkah nyata menuju kesejahteraan pekerja migran dan pembangunan desa.

Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat, program Desa Migran Emas diharapkan menjadi batu loncatan menuju masa depan yang lebih cerah bagi Sulteng dan Indonesia.

Laporan : Mifta’in

Respon (3)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *