JURNAL LENTERA, DELI SERDANG – Indonesia adalah bangsa besar yang berdiri di atas keragaman agama, suku dan budaya. Namun, berkah keberagaman dari Allah SWT ini dapat menjadi boomerang. Apabila tidak dirawat dengan baik, dapat menimbulkan konflik yang dapat berujung pada perpecahan. Untuk itu, simbol Bhinneka Tunggal Ika harus dihayati dan dijalani oleh seluruh anak bangsa, termasuk masyarakat Sumatera Utara (Sumut).
Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin pun meminta salah satu organisasi muslim terbesar di Sumut, Jam’iyah Batak Muslim Indonesia (JBMI), untuk terus berperan proaktif menjadi penjaga terdepan nilai-nilai luhur Pancasila, NKRI, serta persatuan dan kesatuan nasional.
“Keberagaman dan kesepakatan bangsa ini, wajib kita hormati dan jaga bersama. Jangan memberi celah pihak manapun untuk menggoyahkan NKRI, termasuk upaya untuk membenturkan keagamaan dan kebangsaan,” tegas Wapres ketika menghadiri Ikrar Merajut Keberagaman Nusantara dari Sumatera Utara, di GOR Serba Guna Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumut, Kamis, 19 Oktober 2023.
Lebih jauh Wapres meminta JBMI untuk memperluas peran dalam syiar agama Islam, penguatan kebangsaan, dan peningkatan literasi budaya yang menjangkau semua kelompok masyarakat. Dalam menghadapi tantangan keberagaman bangsa, Wapres juga meminta semua pemangku kepentingan untuk konsisten mengembangkan moderasi beragama.
BACA JUGA: Berantas Mafia Bola, Wapres: Tindak Tegas Pelakunya
“Saya minta seluruh pihak untuk terus konsisten dalam mengembangkan corak keberagamaan yang moderat, inklusif, dan toleran, atau yang dikenal dengan moderasi beragama,” ujarnya.
Wapres menilai, moderasi beragama ini sangat penting, agar segala perbedaan agama maupun budaya di negeri ini dan juga di kancah global, dapat dimaknai secara positif sebagai karunia tuhan dan keniscayaan sejarah.
BACA JUGA: Wapres Instruksikan Percepatan Pembangunan Sarana Prasarana Pemerintahan di 4 DOB Papua
“Kita punya tanggung jawab moral yang besar untuk turut menciptakan perdamaian di tengah dunia yang sedang berduka, terutama akibat peperangan,” tuturnya.
Wapres pun berharap, dengan dibacakannya ikrar yang dilandasi spirit Dalihan Na Tolu dari Sumatra Utara ini, yang dilandasi prinsip saling menghormati, menghargai, dan menyayangi sesama anak bangsa, mampu membawakan pesan Islam yang damai, Islam yang ramah, dan Islam yang bisa menyejahterakan umat.
“Saya juga mengharapkan Jam’iyah Muslim Batak Indonesia terus memperluas dan menggandeng partisipasi nyata semua komponen bangsa, menggemakan spirit Islam Nusantara, serta tetap istikamah di jalur dakwah dengan mempererat ukhuwah, mengembangkan moderasi, dan membangun kemajuan umat,” pungkasnya.
Laporan : Roy Lasakka Mardani/**
Respon (1)