JURNAL LENTERA, PALU – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus menggenjot penyelesaian konstruksi atau pembangunan Hunian Tetap (Huntap) di Kota Palu bagi korban gempa bumi 28 September 2018.
Menurut Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto, dari total 5.598 Huntap Palu yang akan dibangun, sudah sebanyak 5.216 unit yang telah selesai pembangunannya.
BACA JUGA: Kementerian PUPR Targetkan Penyelesaian Rekonstruksi Jembatan Palu IV Desember 2024
Sedangkan dari total Huntap Palu yang sudah selesai pembangunannya tersebut, tercatat sebanyak 4.264 unit yang sudah siap dihuni.
“Kami juga mencatat ada sebanyak 3.524 unit yang sudah benar-benar dihuni oleh masyarakat penerima manfaat,” ujar Iwan, mewakili Menteri PUPR menghadiri serah terima kunci Huntap Palu yang diserahkan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, pada Jum’at, 14 Juni 2024.
BACA JUGA: Segini Pagu Anggaran 2025 Kementerian PUPR untuk Infrastruktur Ekonomi dan PSN
Berkaitan dengan kegiatan serah terima kunci oleh Menko PMK, kata dia, karena telah rampungnya konstruksi Huntap tahap 2B. Huntap yang telah diserahkan kepada masyarakat penerima manfaat tersebut dilengkapi fasilitas permukiman.
Ia berharap, agar pemerintah daerah (Pemda) terus membantu dalam percepatan penghunian Huntap yang telah dibangun.
“Seperti lewat penerbitan SK penghunian, serah terima aset, penerbitan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) dan Sertifikat Laik Fungsi (SLF). Sehingga Huntap yang telah dibangun dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat,” katanya.
Ia menyebutkan, jumlah Huntap tahap 2B yang dibangun di Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Sulawesi Tengah sebanyak 961 unit berada di zona 2A 1 sebanyak 750 unit, zona 2B 1 sebanyak 169 unit, dan zona 2B 2 sebanyak 42 unit. Huntap tersebut dibangun dengan RTG Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) tipe 36 yang memiliki satu ruang keluarga, dua kamar tidur dan kamar mandi.
Untuk menambah kenyamanan penghuni, di kawasan pembangunan Huntap juga dilengkapi prasarana pendukung oleh Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR berupa jaringan air bersih dan sanitasi komunal, jalan lingkungan dan drainase, sambungan listrik rumah, Penerangan Jalan Umum (PJU), gedung serbaguna, ruang terbuka hijau, dinding penahan tanag, tempat sampah, dan fasilitas umum lainnya serta fasilitas sosial seperti balai warga dan sarana peribadatan.
Sebelumnya, Kementerian PUPR juga telah menbangun Huntap tahap 2A sebanyak 712 unit yang tersebar di 15 lokasi. Pembangunan tahap pertama sebanyak 1.679 unit telah selesai pada 2022 lalu, dan sudah mulai dihuni oleh masyarakat.
Huntap ini dibangun dengan menggunakan teknologi RISHA. RISHA adalah teknologi konstruksi knock down yang dapat dibangun dengan waktu cepat dengan menggunakan bahan beton bertulang pada struktur utamanya. Di samping itu, RISHA juga dirancang sebagai bangunan tahan gempa.
“Kehadiran RISHA di wilayah rawan gempa seperti Palu dan Donggala diharapkan membuat masyarakat setempat tidak kehilangan rumah serta harta bendanya akibat bencana gempa bumi,” ungkap Iwan.
Laporan : Roy L. Mardani
Respon (1)