Kemunculan WNA China di Parigi Moutong Bukan Sebagai Wisatawan

Kemunculan WNA China di Parigi Moutong Bukan Sebagai Wisatawan
Plt Kepala Disporapar Parigi Moutong, Eny Susilowati. (Foto: MULTAZAM/JurnalLentera.com)

JURNAL LENTERA, PARIGI MOUTONG – Kemunculan Warga Negara Asing (WNA) asal China di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, akhir-akhir ini menuai banyak persepsi. Bahkan, ada pula yang berasumsi memiliki keterkaitan dengan aktivitas pertambangan emas ilegal di Kabupaten Parigi Moutong.

Apalagi, Kabupaten Parigi Moutong dianggap sebagai salah satu daerah di Sulawesi Tengah yang diibaratkan seksi karena maraknya pembukaan lahan pertambangan emas ilegal.

Wajar jika banyak orang berspekulasi terhadap munculnya WNA asal China di Parigi Moutong ada kaitan erat dengan tambang emas ilegal.

BACA JUGA: Giliran Warga dan Aparat Desa Kayuboko Tertibkan Alat Berat di Lokasi Pertambangan Emas

Hanya saja, ada pula segilintir orang yang menganggap kemunculan WNA asal China di Parigi Moutong sebagai wisatawan.

BACA JUGA: Demo Tolak PETI di Parimo Tuntut Penutupan Lokasi Pertambangan Emas Ilegal

Namun, oleh Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Parigi Moutong seakan memperjelas tujuan kemunculan WNA asal China tersebut justru diduga kuat memiliki kaitan erat dengan pertambangan emas ilegal.

Sebab, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dinahkodai oleh Eny Susilowati, menyatakan kemunculan WNA asal China tersebut belum tercatat sebagai wisatawan.

Bahkan, Eny Susilowati yang merupakan Plt Kepala Disporapar Parigi Moutong mengaku belum menerima laporan resmi terkait kunjungan wisatawan asal China ke objek wisata daerah setempat hingga awal Juni 2025.

Ia juga mengaku sempat melihat WNA di salah satu supermarket di Kota Parigi usai perayaan Idul Fitri diawal April 2025.

“Setelah dicek ke objek wisata di Desa Marantale dan Karosondaya, tidak ditemukan adanya kunjungan dari wisatawan China maupun Thailand disana,” ujar Eny Susilowati di Parigi, Senin, 9 Juni 2025.

Dalam laporan terakhir yang diterima Disporapar Parigi Moutong, tercatat adanya kunjungan tiga orang WNA asal Thailand. Ketiganya merupakan pimpinan perusahaan pengolahan durian yang hanya selama empat hingga lima hari berada di Kabupaten Parigi Moutong.

Bahkan, pihak Disporapar turut melakukan pendampingan terhadap tiga orang WNA asal Thailand selama berada di Kabupaten Parigi Moutong.

“Mereka sudah kembali ke negaranya,” katanya.

Meski demikian, Eny Susilowati mengakui OPD yang dipimpinnya itu kesulitan mendapatkan data riil kunjungan wisatawan di Kabupaten Parigi Moutong. Terutama dari hotel dan penginapan.

Dari sekian banyak hotel maupun penginapan yang tersedia, hanya sebagian kecil yang dinilainya kooperatif dalam pelaporan. Sebab, difasilitasi pemandu wisata gratis yang membantu dalam persoalan kendala bahasa.

“Memang tidak ada ketambahan data kunjungan wisatawan asing. Saya sudah menanyakannya ke staf di Disporapar Parigi Moutong terkait WNA,” ungkap Eny Susilowati.

Laporan : Roy Lasakka Mardani

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *