Pada saat gempa yang terjadi di Palu, Sigi dan Donggala 28 Oktober 2018, Rukmini adalah salah satu penyintas yang selamat. Ia berjuang melawan arus yang menyeretnya hingga selamat. Kemudian ia langsung bergabung dengan Posko Tanggap Darurat AMAN di Palu. Dalam waktu singkat, ia bangkit dari traumanya dan menjadi Koordinator Juru Lobby Tanggap Darurat AMAN dan ikut mendistribusikan bantuan sosial di 27 Komunitas Adat dan 95 Desa.
Ia juga tergabung dalam Gugus Tugas Perempuan Bersatu Sulawesi Tengah yang bertujuan untuk memastikan proses pemulihan terhadap perempuan dan anak pasca bencana. Meski hampir menjadi korban, langkahnya tak surut menolong sesama.
Menjadi Caleg
Perjuangan Rukmini sempat merambah dunia politik pada 2019. Ia ingin memperkokoh perjuangan Masyarakat Adat, melalui jalur parlemen, maju sebagai Calon Anggota DPR RI Partai Kebangkitan Bangsa dari Dapil Sulawesi Tengah. Sayangnya, ia belum beruntung. Ia kalah dan kembali melanjutkan perjuangannya di kampung bersama masyarakat.
Hingga pada Mei 2024, namanya kembali menjadi perbincangan media, lantaran pengakuan pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan, atas terpilihnya dirinya sebagai peraih penghargaan Kalpataru. Rencananya, penghargaan itu akan diterimanya pada perayaan Hari Lingkungan Hidup Se-Dunia yang jathun pada 5 Juni mendatang.
Laporan : M. Sahril
Respon (1)