Proyek Huntap Sulteng, Kementerian PUPR Libatkan Warga Lokal

Kementerian PUPR Libatkan Warga Lokal di Proyek Huntap Sulteng
Pembangunan Huntap tahap 2B di Kota Palu, Sulteng, yang dilaksanakan Kementerian PUPR dengan melibatkan warga lokal sebagai pekerja, Selasa, 9 Mei 2023. (Foto: Humas Kementerian PUPR)

JURNAL LENTERA, PALU – Pembangunan hunian tetap (Huntap) tahap 2B di Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melibatkan warga lokal sebagai pekerja.

Menurut Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto, keterlibatan warga lokal Sulteng dalam proses pembangunan Huntap sangat diperlukan. Pekerja yang telah mendapatkan pelatihan kontruksi rumah tahan gempa (RTG) rumah instan sederhana sehat (RISHA) diharapkan bisa memahami serta memiliki kemampuan konstruksi yang baik. Sehingga pembangunan Huntap dapat diselesaikan dengan cepat.

“Kami ingin warga lokal tidak hanya bisa bekerja sebagai pekerja konstruksi biasa. Tapi mereka punya kemampuan dan pengetahuan tentang pembangunan kontruksi yang baik. Apalagi teknologi RISHA ini mudah untuk diaplikasikan di lapangan,” ujar Iwan melalui keterangan tertulisnya, Selasa, 9 Mei 2023.

Di tempat terpisah, mewakili Kepala Balai P2P Sulawesi II Direktorat Jenderal Perumahan, Kepala Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Sulteng Erpika Ansela Surira menjelaskan, ada sebanyak ratusan warga lokal yang dilibatkan di sejumlah proyek pembangunan Huntap di Sulteng.

Misalnya, di lokasi pembangunan Huntap 2B di Tondo, dari 150 pekerja yang ada, sebanyak 135 pekerja merupakan warga lokal.

BACA JUGA: Kementerian PUPR Optimalkan Pengendali Banjir di Manado

Jumlah Huntap tahap 2B yang akan dibangun di Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Sulteng, kata dia, sebanyak 1.321 unit.

Sebarannya berada di Tondo 2 sebanyak 1.055 unit, Sibalaya Selatan sebanyak 120 unit, dan Bangga Dusun 2 sebanyak 146 unit.

BACA JUGA: Temui Wapres, Asosiasi Penambak Udang Keluhkan soal Perizinan

Huntap tersebut dibangun dengan RTG RISHA tipe 36 yang memiliki satu ruang keluarga, dua kamar tidur dan kamar mandi.

“Kami targetkan pembangunan Huntap tahap 2B di Tondo ini bisa selesai bulan Desember mendatang. Adanya pekerja lokal sangat membantu kami untuk percepatan pembangunan Huntap di Sulteng,” katanya.

Menurut salah seorang pekerja yang berasal dari Kota Palu, Iswandi Mansyur Dullan (41 tahun), dirinya mengaku sangat bersyukur bisa bekerja dalam proyek pembangunan Huntap di Sulteng.

Apalagi masih banyak masyarakat terdampak bencana di Sulteng yang membutuhkan hunian yang layak.

Menurutnya, pembangunan Huntap juga membuka lapangan pekerjaan bagi warga. Sehingga warga mendapatkan penghasilan sekaligus pengalaman kerja di bidang konstruksi.

Adanya pelatihan konstruksi, kata dia, jam kerja yang teratur, dan upah yang mencukupi juga membuat para pekerja menjadi lebih semangat untuk menyelesaikan Huntap tersebut.

“Alhamdulillah kami bisa ikut membangun Huntap dan mendapatkan pelatihan konstruksi pembangunan rumah tahan gempa RISHA sebelum bekerja di proyek ini. Kami bekerja 8 jam sehari dan dibagi menjadi beberapa tim untuk membangun rumah tahan gempa RISHA sehingga cepat terbangun,” tandasnya.

Laporan : Roy Lasakka Mardani/**

Respon (2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *