JURNAL LENTERA, PARIGI MOUTONG – Warga Desa Lebo, Kecamatan Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, memanfaatkan pekarangan rumah untuk menggarap kebun tanaman obat keluarga (Toga). Selain tanaman obat, warga juga memanfaatkannya untuk menanam sayur-sayuran, cabai, dan tomat.
Menurut Sekretaris Desa (Sekdes) Lebo Zulfikar, kegiatan pemanfaatan pekarangan rumah-rumah untuk kebun toga ini merupakan program Pemerintah Desa (Pemdes) setempat yang bekerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Parigi Moutong. Dalam pelaksanaannya, Pemdes melibatkan anggota Dasawisma dan PKK sebagai penggeraknya.
Dengan memanfaatkan pekarangan rumah untuk kebun toga, kata dia, dapat membantu perekomanian masyarakat. Ditambah lagi, dalam menggarap kebun toga tersebut, para ibu yang tergabung dalam Dasawisma dan PKK dianjurkan untuk bibit sayur-sayuran, cabai, dan tomat.
BACA JUGA: Semarak Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional di Parigi Moutong
“Setiap desa itu mempunyai program ketahanan pangan, termasuk kami di Desa Lebo. Selain program tersebut, Pemdes Lebo juga mempunyai program pengadaan bibit tanaman dan obat rumput untuk pemanfaatan pekarangan rumah warga,” ujar Zulfikar, kepada media ini di ruang kerjanya, Kamis, 6 Juni 2024.
Ia menyebutkan, saat ini sudah terdapat sebanyak 15 kebun toga yang sudah memulai proses tanam. Kebun toga tersebut tersebar di tiga dusun di Desa Lebo. Sedangkan Pemdes Lebo, dalam kegiatan ini membanttu untuk penyediaan bibit tanaman.
Selain itu, untuk menambah semangat masyarakat, Pemdes Lebo nantinya akan menilai satu persatu kebun toga yang digarap oleh warga sebagai bentuk penghargaan.
BACA JUGA: BKPSDM Parigi Moutong Sosialisasikan Perpres Terkait Manajemen ASN
“Akan ada 15 terbaik yang kami pilih pada saat penilaian kebun toga nanti. Kami juga akan melibatkan Pemerintah Kecamatan dan Pemerintah Daerah (Pemda) pada saat penilaian kebun toga nanti,” katanya.
Ia berharap, pemanfaatan pekarangan rumah untuk kebun toga tersebut dapat berkelanjutan. Apalagi, menurut Zulfikar, adanya kebun toga di pekarangan rumah warga sama halnya mendekatkan pasar.
“Jadi masysarakat tidak perlu jauh-jauh lagi ke pasar untuk membeli sayur atau cabai dan sayur. Masyarakat tinggal memetik sendiri sayur-sayuran atau cabai dan tomat di kebun toga miliknya,” pungkasnya.
Laporan : Moh. Reza Fauzi