Pria Paruh Baya di Kabupaten Banggai Ditemukan Tewas

Pria Paruh Baya di Kabupaten Banggai Ditemukan Tewas
Personel Polsek Nuhon dibantu warga saat melakukan evakuasi terhadap jenazah Rifai Saleh, warga Dusun Bolo, Desa Balaang, Kecamatan Nuhon, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah pada Kamis, 27 Juni 2024. (Foto: Dok Humas Polres Banggai)

JURNAL LENTERA, BANGGAI – Seorang pria paruh baya, Saleh Rifai (67 tahun) ditemukan tewas di kawasan perkebunan Dusun Bolo, Desa Balaang, Kecamatan Nuhon, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah pada Kamis, 27 Juni 2024.

Menurut Kapolsek Nuhon IPDA Andi Wijanarko, awalnya sekitar pukul 12.00 WITA, Saleh Rifai bersama anak perempuannya berpamitan hendak ke hutan yang letaknya dekat dengan kebun miliknya untuk mengambil kayu menggunakan chain shaw.

BACA JUGA: Tiga Dokter Spesialis Jadi Korban Kecelakaan di Perairan Kabupaten Banggai Laut

Sekitar pukul 14.30 WITA, anak perempuan Saleh Rifai lebih dulu kembali ke rumahnya. Namun, sejam kemudian, tiba-tiba seorang tetangganya yang merupakan saksi datang menyampaikan bahwa Saleh Rifai ditemukan meninggal dunia.

“Saksi tersebut saat itu sedang berada di kebun kelapa miliknya. Dia mendengar suara mesin chain saw. Anehnya, suara mesin chain shaw itu tidak dalam keadaan sedang digunakan. Karena penasaran, saksi tersebut mendekati sumber suara chain shaw itu, dan mendapati Saleh Rifai dalam posisi tergeletak,” jelas Andi Wijanarko.

BACA JUGA: 15 Warga Desa Lampa Dievakuasi Akibat Banjir di Banggai Laut

Kemudian, saksi tersebut melaporkan hal itu kepada pihak Kepolisian. Setelah tiba di lokasi kejadian, polisi dibantu warga setempat mengevakuasi jenazah Saleh Rifai untuk dibawa ke rumahnya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan medis oleh pihak Puskesmas Nuhon, di tubuh Saleh Rifai tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

Menurut pihak keluarga, kata dia, Saleh Rifai sering mengkeluhkan sakit pada bagian belakang tubuhnya. Ditambah lagi, sehari sebelum ditemukan meninggal dunia, Saleh Rifai sempat terlihat begadang karena memperbaiki mesin chain shaw miliknya.

“Keluarga korban juga tidak keberatan dan menerima serta tidak menghendaki autopsy,” kata Andi Wijanarko.

Laporan : Moh. Reza Fauzi

Respon (2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *