JURNAL LENTERA, PALU – Ratusan massa yang tergabung dalam Barisan Perlawanan untuk Palestina (BARA Palestina) Sulawesi Tengah (Sulteng) menggelar Aksi Al-Quds di Kota Palu, Jum’at, 28 Maret 2025.
Aksi ini sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina serta kecaman atas kejahatan kemanusiaan dan genosida yang dilakukan oleh rezim Zionis Israel.
Demonstrasi berlangsung damai di Jalan Samratulangi, tepat di depan Kantor Gubernur dan Kantor DPRD Sulteng, dengan pengawalan ketat dari aparat Kepolisian.
BARA Palestina Sulawesi Tengah merupakan aliansi dari berbagai organisasi mahasiswa dan masyarakat sipil, seperti HMI-MPO Cabang Palu, IMM Kota Palu, KAMMI Kota Palu, JATAM Sulteng, HPA Sulteng, LDK UPIM Untad, FSLDK Sulteng, dan Yayasan Fatimiyyah Sulteng.
Dalam aksinya, massa membawa spanduk dan poster berisi seruan memboikot berbagai produk yang diduga memiliki keterkaitan dengan Israel. Mereka menyatakan bahwa aksi boikot ini merupakan bentuk nyata perlawanan terhadap kejahatan genosida yang terus terjadi di tanah Palestina.
BACA JUGA: Pemda Tojo Una-Una Bahas Wacana Pembangunan Instalasi Air Bersih saat Temui Gubernur Sulteng
“Kami menyerukan kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya di Sulawesi Tengah, untuk tidak lagi membeli produk-produk yang terafiliasi dengan Israel,” ujar salah satu orator aksi.
Menurutnya, setiap rupiah yang digunakan untuk membeli produk-produk tersebut dapat berkontribusi terhadap agresi militer Israel yang menewaskan warga sipil, termasuk anak-anak Palestina.
Dalam selebaran yang dibagikan kepada masyarakat, tercantum daftar produk yang disebut memiliki keterkaitan dengan Israel, di antaranya Axe, Clear, Dove, Pepsodent, Nescafe, Coca-Cola, McDonald’s, KFC, dan Nestlé.
Selain menyerukan boikot, aksi ini juga diisi dengan pembacaan puisi kemanusiaan, doa bersama untuk rakyat Palestina, serta penggalangan donasi kemanusiaan. Massa berharap aksi ini dapat membangkitkan kesadaran publik untuk terus bersuara dan bertindak mendukung perjuangan rakyat Palestina.
“Aksi ini bukan hanya simbolik. Ini adalah seruan moral, ekonomi, dan kemanusiaan. Kita harus terus menyuarakan perlawanan terhadap penindasan,” tegas koordinator lapangan aksi, Harun.
BARA Palestina Sulteng juga mendesak pemerintah Indonesia untuk mengambil langkah lebih tegas dalam menekan Israel, termasuk memutus kerja sama dagang dengan perusahaan yang memiliki keterkaitan dengan negara tersebut.
“Kami meminta pemerintah agar tidak hanya mengeluarkan pernyataan kecaman, tetapi juga membuat kebijakan nyata, termasuk mendorong boikot produk-produk yang terbukti memiliki keterkaitan dengan rezim Zionis,” ungkapnya.
Editor : Roy Lasakka Mardani