Asal-asalan Pekerjaan Peningkatan Ruas Jalan dan Talud Jalur Dua GOR Parigi Moutong

Asal-asalan Pekerjaan Peningkatan Ruas Jalan dan Talud Jalur Dua GOR Parigi Moutong
Tampak kondisi talud yang telah rusak. Bahkan Sebagian titik telah roboh. (Foto: ROY L. MARDANI/JurnalLentera.com)

JURNAL LENTERA, PARIGI MOUTONG – Ruas jalur dua menuju Gedung Olahraga (GOR) Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, yang baru sekitar kurang dari setahun terlihat memprihatinkan.

Bagaimna tidak, hasil dari pekerjaan peningkatan jalan berbandrol APBD 2023, senilai Rp3,995 miliar itu sudah terlihat dalam kondisi miring. Bahkan, talud yang menjadi penyangga jalan pun sebagiannya telah jebol.

Belakangan diketahui, pihak rekanan hanya melakukan penawaran sekitar 0,17 persen dari pagu HPS senilai Rp3,995 miliar. Artinya, dengan anggaran bersih Rp2.995 miliar, kualitas pekerjaan tentu harus lebih baik lagi. Hal itu tentu menuai pertanyaan, apakah pekerjaan peningkatan jalan tersebut sudah sesuai spesifikasi atau tidak.

BACA JUGA: Fakta Dibalik Gagalnya Tender Sejumlah Proyek di Parigi Moutong, Pernyataan Kepala BPBJ Vs Lampiran Data LPSE

Tidak hanya itu, uji mutu laboratorium jika dlihat dari kondisi hasil pekerjaan peningkatan jalan tersebut, juga dipastikan menimbulkan pertanyaan.

Ditengarai, ada beberapa faktor yang menyebabkan kondisi pekerjaan peningkatan jalan tersebut. Dari pondasi lapisan awal jalan yang diduga tidak sesuai spesifikasi dan dangkal. Hal itu menjadi salah satu penyebab utama.

Selain itu, pondasi yang dangkal tidak cukup mendukung beban lalu lintas hingga menyebabkan deformasi tanah dibagian bawah. Wajar kalau kemudian kondisi jalan tersebut terlihat miring.

BACA JUGA: Perusahaan Lokal Gulung Tikar, Imbas Proyek-PL Parigi Moutong Dikuasai Kontraktor Luar

Disisi lain, kondisi tersebut dapat mengakibatkan beberapa hal. Mulai dari penggunaan material yang tidak sesuai atau tidak memadai untuk pondasi. Kemudian kurangnya pengendalian kualitas dalam proses pembangunan pondasi.

Belum lagi, lapisan permukaan jalan menggunakan aspal yang diduga berkualitas rendah. Sehingga memperparah kondisi tersebut. Aspal yang tidak memenuhi spesifikasi juga mengurangi daya dukung dan kekuatan lapisan permukaan. Wajar jalan menjadi tidak stabil dan miring.

Tampak kondisi jalur dua menuju GOR di Parigi Moutong yang telah miring. (Foto: ROY L. MARDANI/JurnalLentera.com)

Disisi lain, proses pembangunan jalan yang diduga dilakukan dengan tergesa-gesa dapat menyebabkan lapisan-lapisan seperti pondasi bawah, pondasi atas, dan permukaan tidak diletakkan dengan benar. Kondisi tersebut dapat disebabkan kurangnya waktu dalam proses pembangunan.

Lain halnya dengan kondisi talud yang terdapat kerusakan pada beberapa titik. Bahkan, ada sebagian titik yang telah roboh. Ketidak sesuaian spesifikasi pembuatan dan material yang digunakan diduga menjadi penyebab utamanya. Beberapa faktor teknis yang memungkinkan adanya kejanggalan termasuk kualitas material yang buruk.

Selain itu, juga diduga desain dan konstruksi talud yang tidak tepat. Ditambah lagi, dengan pemeliharaan dan perawatan yang kurang.

Sekretaris Dinas PUPR Parigi Moutong Nyoman Adi, yang dikonfirmasi terkait hal itu tidak berkomentar banyak. Namun, pekerjaan tersebut telah lulus uji mutu laboratorium.

“Untuk informasi lebih lanjut, saya sarankan untuk menghubungi Kepala Bidang Bina Marga, Wayan Mudana,” ujarnya.

Laporan : Roy L. Mardani

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *