Ragam  

Ikut Pameran ROA, Komunitas Tambipohirampua Butuh Dukungan Pemda

Ketua Kominitas Tambipohirampua, di lokasi kegiatan ROA, Pameran produksi hasil hutan bukan kayu, bertempat di Taman Gor Kota Palu (Foto : Abd. Farid)

JURNAL LENTERA – Komunitas pengrajin Tambipohirampua Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) ikut memeriahan pameran produksi hasil hutan bukan kayu yang dilaksanakan Relawan Untuk Orang dan Alam (ROA).

Kegiatan pameran digelar mulai tanggal 20-21 November, bertempat di Taman Gor Kota Palu Sulteng.

“Kegitan ini bertujuan untuk memanfaatkan hasil Sumber Daya Alam (SDA), sebagai peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM),” ujar ketua Tambipohirampua, Anggun kepada Jurnal Lentera, Minggu 21 November 2021.

Anggun mengatakan, kerajinan yang mereka pamerkan umumnya berbahan baku rotan, pandan, dan tumbuhan tenderete yang hidup liar diarea persawahan.

Barang-barang karajinan itu kata Anggun, diambil  dari beberapa orang yang tergabung dalam kelompok. Kemudian di proses, dan dibuat sesuai pesanan, berdasarkan contoh produk yang diperlihatkan pelanggan.

“Produk yang kami buat sebenarnya sudah sangat banyak. Tapi masalahnya di pemasaran. Karena itu pembuatan produk kerajinan ini, hanya menunggu pesanan pelanggan,” kata Anggun.

Anggun berharap pada Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupten Poso, dapat bersinergi dalam hal membantu kelompok pengrajin, agar kendala pemasaran yang begitu sulit dapat teratasi. Kelompok pengrajin Tambipohirampua sendiri bertempat di Desa Bariri Kecamatan Lore Tengah, Kabupaten Poso.

“Sampai saat ini, kami selalu membangun pendekatan serta kerjasama di Kelompok pengrajin Tambipohirampua yang berada di Desa Bariri tersebut, agar karya mereka dapat berkembang, dan bisa di gunakan orang banyak, jar Anggun.

Anggun bersama kelompoknya berharap Pemda Poso, khususnya Dinas Kopersi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bias mengalokasikan anggaran untuk membantu kelangsungan usaha kelompoknya.

“Kan bisa melalui anggaran bantuan usaha UMKM ataupun dari pihak Pemerintah Desa, melalui Anggaran Dana Desa, melalui anggaran pembinaan pemuda. Dengan adanya bantuan tersebut, dapat memotivasi kelompok dan sekaligus menumbuh kembangkan ekonomi masyarakat yang ada di Desa Bariri,” jelasnya.

BACA JUGA:

Dodol Biji Durian, Inovasi KTH dari Ulobaru

Guren, Olahan Nira Warga Dolago yang Kaya Rasa

Laporan: Abd. Farid

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *