Kembali Bertarung Lewat Calon Perseorangan, Isram Gandeng Anak Muda

Kembali Bertarung Lewat Calon Perseorangan, Isram Gandeng Anak Muda
Bakal Calon Perseorangan Bupati Parigi Moutong, Isram Said Lolo (ISL) dan Wakilnya, Nasar Pakaya saat mendaftar di KPU Parimo, Minggu malam, 12 Mei 2024. (Foto: Istimewa)

Pernah Nyaleg Bersama PKS

Setelah mengundurkan diri pada 2021 sebagai Sekdes, Nasar mulai merintis jalan sendiri. Ia berniat menggapai kursi legislatif di level kabupaten. Pada Pileg Februari 2024 silam, Nasar memberanikan diri ikut kontestasi bersaing dengan sejumlah caleg di kampungnya. Ia maju bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

“Sayangnya saya tidak lolos. Kalah suara dengan rival saya satu partai di dapil III. Kalau saya maju dengan partai lain yang perolehan suarannya lebih sedikit di dapil saya, mungkin saya naik,” kata Nazar kepada media ini Senin 13 Mei 2024.

Ditanya soal bukankah cost politik saat ini cukup tinggi untuk memperoleh kursi di eksekutif dan legislatif, Nasar telah membuktikan dengan pengalaman sendiri, bahwa masih banyak masyarakat yang rela berjuang bersama secara tulus ikhlas dalam membantu dia pada Pileg lalu.

“Sebenarnya saya tidak terpikirkan saya yang dipilih untuk mendampingi pak Isram. Sebenarnya ada pak Ikhsan Belike, kepala desa tiga periode di Bolano Lambunu. Beliau yang  kami rekomendasikan. Tapi ternyata saat rapat bersama teman-teman relawan, saya yang direkomendasikan. Pak Isram juga menyerahkan kepada para relawan untuk memilih. Yang pasti harus ada representasi dari wilayah utara,” jelasnya.

Nasar mengaku mereka telah bekerja sebagai relawan secara sukarela dengan dana masing-masing sejak 2020. Itu dimulai dari tahapan sosialisasi dari ujung Kabupaten Parigi Moutong di Maleali sampai di Moutong.

“Kami membangun simpul-simpul mulai dari desa hingga Kabupaten. Perjuangan kami murni, bagaimana caranya pak Isram bisa lolos,” katanya.

Ia mengakui bahwa bahwa ongkos politik memang diperlukan dalam kerja-kerja pengorganisasian di level akar rumput. Tidak mungkin setiap pertemuan tidak ada biayanya. Tapi ketika ia mencoba memulai dengan pendekatan apa adanya di tengah masyarakat, terbukti ia bisa mengumpulkan suara paling banyak saat Pileg, dibanding para caleg-caleg berpengalaman dari partai lain di Dapilnya.

“Saya bekerja bersama Tim tanpa ada sogok satu pun. Itu membuktikan bahwa masih banyak orang-orang yang mau bekerja secara tulus ikhlas di daerah kami,” katanya.

Respon (2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *