JURNAL LENTERA, JAKARTA – Saat menghadiri rapat koordinasi (rakor) percepatan pemenuhan ekspor buah durian ke Cina yang dipimpin langsung Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sulawesi Tengah Nelson Metubun menyampaikan, Kabupaten Parigi Moutong dan Poso dipilih sebagai pioner atau permulaan dalam ekspor buah durian ke Cina, Senin, 1 Juli 2024.
Dalam rakor yang menindaklanjuti hasil kunjungan kerja Menko Marves ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT) ini, Nelson mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah akan mensingkronkan data luasan dan jumlah pemilik atau kelompok tani pengelola buah durian.
BACA JUGA: Pemprov Sulteng Bakal Kerja Sama dengan 2 Perusahaan di Bidang Kesehatan
“Tujuannya, agar mendapatkan data ril potensi buah durian dan langkah-langkah teknis lainnya,” ujar Nelson, dalam rakor yang dilaksanakan di ruang rapat Menko Marves di Jakarta.
Ia mengatakan, terbukanya kran ekspor langsung ke China berdampak terhadap komoditi buah durian. Hal itu, juga menjadi pemicu kebangkitan ekonomi sektor tanaman pangan dan hortikultura di Sulawesi Tengah.
BACA JUGA: Kunjungi Pengekspor Durian, Pj Bupati Parigi Moutong Tekankan Sertifikasi
Diketahui, dari hasil rakor ini, tim Lintas Kementerian dalam waktu dekat akan berkunjung ke Kabupaten Parigi Moutong dan Poso. Selain itu, dari luasan lahan yg teregistrasi se-Indonesia, kurang lebih 400 hektar dan 250 hektar berada di Kabupaten Poso dan Parigi Moutong.
Sedangkan jenis varietas yang dominan disukai di pasaran China adalah durian Montong dan Super Tembaga.
Laporan : Mifta’ in
Respon (3)